OKU TIMUR, KITOUPDATE.COM – Musibah kebakaran yang terjadi di Desa Rasuan, Dusun 9 (Kepuh), Kecamatan Madang Suku I, OKU Timur, pada Selasa (30/9/2025) malam menelan korban jiwa empat anak yang ditemukan meninggal dunia. Peristiwa tragis ini mendapat perhatian dari Anggota DPRD Sumsel, Linda Wati Syaropi, SH, MM.
Pada Sabtu (6/10/2025), legislator asal Bumi Sebiduk Sehaluan tersebut menyambangi lokasi kebakaran untuk bertemu langsung dengan keluarga korban sekaligus menyerahkan bantuan sebagai bentuk kepedulian.
“Sebagai sesama manusia tentu kita sangat prihatin atas musibah yang menimpa keluarga korban. Karena itu, saya datang untuk memberikan bantuan sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” ungkap Linda Wati Syaropi, anggota Komisi I DPRD Sumsel dari Partai Golkar, asal Desa Pandang Agung, Kecamatan Madang Suku II, OKU Timur.
Linda menambahkan, kebakaran yang menghanguskan rumah milik Sudirman (60) dan menewaskan empat anak sekaligus menjadi duka mendalam bagi masyarakat. Ia berharap peristiwa serupa tidak kembali terjadi.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda rumah milik Sudirman bin Roji (60), seorang petani/pekebun, pada Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat kejadian, rumah tersebut sedang ditempati oleh kerabatnya bernama Pendi. Namun, pada malam nahas itu Pendi sedang berada di Desa Mengulak, sehingga rumah hanya dihuni empat anak yang akhirnya menjadi korban.
Keempat korban masing-masing adalah:
- Yoga (10), pelajar SD kelas 4
- Aditiya Fernando (14), pelajar SMP kelas 8
- Aldri (13), pelajar SMP kelas 7
- Marson (13), pelajar SMP kelas 7
Kapolsek Madang Suku I, Iptu Dodi Mardani, SH, MM, C.PM, menjelaskan api pertama kali terlihat sudah membesar dari bagian tengah rumah.
“Saksi Rizal, perangkat dusun, melihat api berkobar sekitar pukul 23.30 WIB. Warga berusaha memadamkan api secara manual, namun kobaran terlalu besar. Selanjutnya petugas damkar dari Pos Belitang dan Pos Betung dikerahkan ke lokasi,” jelas Kapolsek, Rabu (1/10/2025).
Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, namun besarnya api membuat rumah tak bisa diselamatkan. Keempat anak yang berada di dalam rumah tidak sempat dievakuasi. Seluruh bangunan dan isi rumah hangus terbakar dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp200 juta.
“Dari hasil olah TKP sementara, kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik. Namun penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan,” tambah Kapolsek.
Polsek Madang Suku I bersama tim sudah melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi, serta mengevakuasi korban. Situasi kini kondusif, meski suasana duka masih menyelimuti warga.
“Ini musibah yang sangat memukul, apalagi seluruh korban adalah anak-anak. Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya,” pungkas Kapolsek.































