Beranda Hukum & Kriminal 9 Oknum Prajurit TNI Diamankan Usai Dugaan Pengeroyokan Kades dan Warga di...

9 Oknum Prajurit TNI Diamankan Usai Dugaan Pengeroyokan Kades dan Warga di OKI

765
0

OGAN KOMERING ILIR, KITOUPDATE.COM – Terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum TNI terhadap Kepala Desa Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yakni Komarudin SE MM, serta seorang warga bernama Zainal Abidin (40), yang terjadi di area PT Buluh Cawang Plantation (BCP) Blok 8 pada Senin (20/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, menghebohkan warga setempat. Komando Distrik Militer (Kodim) 0402/OKI-OI kemudian memberikan klarifikasinya.

Ditegaskan Dandim 0402/OKI-OI Letkol Inf Gunawan Wibisono SH melalui Pasi Intel Lettu Arm Zolimin didampingi Danunit Intel Lettu Kav Adam, bahwa oknum TNI yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut bukan anggota Kodim 0402/OKI-OI.

Dijelaskannya, para pelaku merupakan personel Brigif 8/Garuda Cakti Kodam II/Sriwijaya yang sedang melaksanakan latihan kaderisasi pelatihan tersebar Yonif Teritorial Pembangunan Kodam II/Sriwijaya di wilayah perusahaan tersebut.

“Kami tegaskan, yang terlibat bukan anggota Kodim 0402/OKI-OI, melainkan personel Brigif 8/Garuda Cakti yang tengah menjalankan latihan di area PT BCP Lempuing. Kodim hanya berperan sebagai satuan yang memonitor wilayah latihan,” jelas Lettu Arm Zolimin.

Ia menambahkan, pasca kejadian, pihak Brigif 8 bersama aparat terkait telah melakukan mediasi yang dihadiri oleh Kasi Ops Brigif 8, Kapolres OKI, anggota DPRD OKI, serta tokoh masyarakat setempat.

“Alhamdulillah, situasi saat ini sudah kondusif. Kasi Ops Brigif juga telah menyampaikan permintaan maaf secara resmi atas nama kesatuan dan menegaskan bahwa pelaku akan diproses secara hukum,” ungkapnya.

Sambung dia, sebanyak 9 orang anggota yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut kini telah diamankan dan tengah menjalani proses hukum lebih lanjut oleh pihak militer.

“Dengan demikian, Kodim 0402/OKI-OI menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan wilayah serta memastikan seluruh prajurit TNI berperilaku profesional dan taat hukum,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Kades Cahya Bumi, Komarudin, kejadian bermula saat dirinya mendatangi lokasi perusahaan untuk menanyakan kondisi salah satu warganya yang dikabarkan diamankan karena dugaan pencurian buah sawit.

Namun, niat baik tersebut justru berujung tragis. Setelah memperkenalkan diri sebagai kepala desa, Komarudin mengaku malah menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan oknum TNI yang berjaga di area perusahaan.

“Saya datang dengan baik-baik, memperkenalkan diri sebagai kades, ingin menanyakan kebenaran informasi warga saya yang ditangkap. Tapi setelah itu, saya langsung dikeroyok. Saya tidak tahu berapa jumlahnya karena ramai,” ujar Komarudin menceritakan.

Tak lama kemudian, kakak korban, Zainal Abidin, datang menyusul ke lokasi. Melihat adiknya dipukuli, Zainal mencoba merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel. Namun, upayanya itu justru membuatnya ikut menjadi sasaran pengeroyokan.

“Kakak saya juga ikut dipukul saat mencoba merekam. Kami berdua lalu dimasukkan ke dalam mobil dan masih terus dipukul,” tambah Komarudin.

Kedua korban sempat dibawa ke area perusahaan dan meminta perlindungan, namun upaya mereka sia-sia. Bahkan, saat manajer perusahaan tiba, tidak ada tindakan nyata untuk menghentikan kekerasan tersebut.

Beruntung, Kanit Polsek Lempuing dan pihak KTU perusahaan datang ke lokasi, sehingga korban yang sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dan luka-luka berhasil diamankan ke dalam mobil dan langsung dibawa ke IGD RSUD Kayuagung untuk menjalani pengobatan. (Rico)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini