BANYUASIN, KITOUPDATE.COM – Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, SH., MH., menegaskan bahwa Kabupaten Banyuasin siap menjadi nomor satu lumbung pangan nasional. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Tabur Benih Padi di Desa Solok Batu, Kecamatan Air Salek, Sabtu (8/11/2025).
Optimisme itu diungkapkan Askolani saat berdiskusi dengan para petani dan kelompok tani (Gapoktan) Air Salek. Ia menyebutkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura bekerja sama dengan Kodim 0430/Banyuasin tengah mengoptimalkan kembali program Optimalisasi Lahan (Oplah) untuk penanaman padi.
Askolani berharap program tersebut dapat meningkatkan frekuensi tanam hingga tiga kali dalam setahun, sehingga tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memperluas areal tanam.
“Dengan bertambahnya luas tanam, tentu akan berdampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat Solok Batu,” ujar Askolani.
Ia menambahkan, sesuai arahan Kementerian Pertanian, Pemkab Banyuasin harus terus memaksimalkan hasil tanam dan memastikan distribusi pupuk berjalan lancar. Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram untuk menjamin kesejahteraan petani.
“Alhamdulillah, pada tahun 2018 Banyuasin berhasil menjadi penghasil pangan nomor satu di Sumatera Selatan dan peringkat empat nasional. Tahun 2024 kita naik ke peringkat tiga nasional, dan tahun 2025 ini sudah peringkat dua. Kami optimistis, dengan bertambahnya luas lahan tanam hingga Desember nanti, Banyuasin akan menjadi nomor satu lumbung pangan nasional,” tambahnya. (Sangkut)
