OGAN ILIR, KITOUPDATE.COM – Menanggapi pemberitaan viral terkait dugaan praktik jual beli obat di Puskesmas Tanjung Raja, Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir akan memanggil kepala puskesmas yang bersangkutan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan (Sekdinkes) Ogan Ilir, Yeny Eva Yanti, saat ditemui awak media di kantornya pada Selasa (29/7/2025).
“Menanggapi pemberitaan adanya dugaan obat di Puskesmas Tanjung Raja diperjualbelikan, kepala puskesmasnya akan kita panggil hari ini. Nanti apa pun hasilnya akan kami sampaikan secepatnya,” kata Yeny.
Sebelumnya, ramai diberitakan bahwa persediaan obat di Puskesmas Tanjung Raja kosong dan diduga ada yang diperjualbelikan. Hal ini dikeluhkan oleh keluarga pasien berinisial S, yang beberapa waktu lalu berobat akibat mengalami sakit perut dan sesak napas.
Menurut D, suami pasien sekaligus warga setempat, istrinya mengeluh sakit perut dan dada terasa sesak sekitar pukul 12 malam. Ia pun segera membawa istrinya ke Puskesmas Tanjung Raja.
“Istri saya jam 12 malam mengeluh sakit perut dan sesak di dada. Saya khawatir, lalu ditemani besan saya, kami langsung bawa ke puskesmas,” ungkap D kepada wartawan pada Jumat (25/7/2025).
Sesampainya di UGD Puskesmas Tanjung Raja, salah satu oknum perawat menyebutkan bahwa obat yang dibutuhkan telah habis. Namun, perawat tersebut menawarkan obat milik “orang lain” jika ingin membeli.
“Perawat bilang, ‘Obatnya habis, Pak. Kalau mau beli ada, tapi punya orang lain.’ Lalu saya jawab, ‘Saya ada uang,’ karena saya ingin istri saya segera ditangani,” ujarnya.
D mengaku perawat tidak memberikan resep obat atau rujukan untuk membeli obat di luar puskesmas, tetapi hanya menawarkan langsung untuk membeli obat yang ada.
“Perawat tidak kasih resep untuk beli obat di luar. Dia hanya tawarkan beli langsung. Lalu, dia ambil obat dari dalam puskesmas, bukan dari luar,” lanjutnya.
Ia menduga obat tersebut memang sengaja disembunyikan untuk diperjualbelikan. “Obat yang saya beli hanya satu macam, harganya Rp30.000. Untuk obat lain tidak bayar karena istri saya punya BPJS,” jelas D.
Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Tanjung Raja, Henilia, SKM, MKM, tidak berada di tempat. Menurut staf tata usaha, Henilia sedang menghadiri pertemuan di tingkat provinsi.
“Ibu sudah pergi, ada pertemuan di provinsi,” ujar staf Puskesmas, Senin (28/7).