CILACAP, KITOUPDATE.COM – Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) mengapresiasi transformasi Nusakambangan yang kini tidak hanya berfungsi sebagai pulau pemasyarakatan, tetapi juga menjadi pusat program ketahanan pangan dan pemberdayaan narapidana.
Apresiasi tersebut disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi PCO, Fritz Edward Siregar, saat meninjau langsung perkembangan berbagai kegiatan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/9/2025).
“Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri (Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto), Pak Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, serta teman-teman di Kementerian Pertanian atas kolaborasi yang luar biasa,” ujar Fritz.
Peninjauan dilakukan usai seremonial penyerahan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian kepada pihak pemasyarakatan. Rombongan juga melihat langsung produksi batako berbahan dasar fly ash bottom ash (FABA), hasil kerja sama PLN dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas).
“Program ini adalah bentuk kolaborasi lintas kementerian untuk mewujudkan visi-misi Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam menciptakan ketahanan pangan. Nusakambangan sudah mulai memanfaatkan lahan-lahan yang ada untuk tujuan tersebut,” jelas Fritz.
Sejak dilantik oleh Presiden Prabowo, Menteri Agus Andrianto gencar menggalakkan program ketahanan pangan di lapas dan rutan. Selain itu, ia juga mendorong pemberdayaan narapidana agar memiliki keterampilan dan nilai tambah ketika kembali ke masyarakat, sehingga mampu mengurangi potensi residivisme.
“Ada 105 hektare lahan di Nusakambangan yang akan dikembangkan. Ini bukan hanya soal pembangunan, tetapi juga pemanfaatan limbah PLTU yang diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tutur Fritz.
Ia menegaskan, pemerintah berharap pemanfaatan lahan di Nusakambangan bisa menjadi contoh program sinergi berbagai kementerian dengan dukungan BUMN, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. (*)
