Beranda Ogan Kemering Ilir PT OKI Pulp & Paper Mills Perkuat Masyarakat Desa Jadi Mulya Hadapi...

PT OKI Pulp & Paper Mills Perkuat Masyarakat Desa Jadi Mulya Hadapi Risiko Karhutla

27
0

OGAN KOMERING ILIR, KITOUPDATE.COM – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dr. Ir. Hanif Faisol Nurofiq, meresmikan program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) di Desa Jadi Mulya, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Ahad (25/5/2025).

Desa ini menjadi percontohan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sekaligus penggerak ekonomi masyarakat di kawasan gambut Sumatera Selatan.

“Program DMPG tidak hanya bertujuan memulihkan ekosistem gambut berbasis masyarakat, tetapi juga memperkuat kesadaran warga serta memberdayakan ekonomi desa. Ini adalah langkah preventif utama untuk menekan risiko karhutla yang kerap terjadi di wilayah gambut seperti OKI,” ujar Hanif dalam sambutannya.

Ia menegaskan, bahwa Desa Jadi Mulya memiliki peran penting dalam upaya mitigasi karhutla.

“Desa ini menunjukkan korelasi langsung antara upaya pencegahan kebakaran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Model restorasi gambut berbasis masyarakat seperti ini akan kami replikasi di 800 desa gambut mandiri hingga akhir tahun. DMPG akan menjadi tulang punggung pencegahan karhutla berbasis masyarakat,” tegasnya.

Sebagai desa model, PT OKI Pulp & Paper Mills (unit dari APP Group) telah membuka hampir 1.000 hektare sawah di lahan gambut yang dikelola sejak 2016. Lahan tersebut dikelola oleh sejumlah kelompok tani di Desa Jadi Mulya dan sekitarnya.

Dalam kunjungan ini, Menteri Hanif bersama Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki, Deputi TLSDAB KLHK Sigit Reliantoro, dan Tenaga Ahli Kebakaran Lahan KLHK Rafles B. Panjaitan menanam jagung dan jeruk sebagai tanaman sela. Tujuannya adalah menjaga kelembapan tanah tanpa perlu melakukan pembakaran.

Upaya pemantauan dan pencegahan karhutla dilakukan secara berlapis, mulai dari pelibatan masyarakat, patroli rutin, hingga sistem respons cepat.

Dalam pemaparannya kepada Menteri, Panji Bintoro selaku Fire Operation Management (FOM) Head Regional Palembang dari PT Bumi Andalas Permai (BAP), mitra APP Group, menjelaskan sistem deteksi titik api berbasis satelit.

Ketika citra satelit menangkap hotspot, data otomatis muncul dalam aplikasi FROS (Fire Report Online System) lengkap dengan koordinat dan lokasi. Pusat kendali (situation room) segera mengirim laporan ke pos terdekat untuk dilakukan verifikasi lapangan dan pemadaman. Targetnya, setiap hotspot diverifikasi dalam waktu kurang dari 24 jam.

Menteri Hanif juga meninjau kesiapan peralatan pemadam, mulai dari pompa induk hingga pompa apung, serta menyaksikan simulasi pemadaman yang melibatkan anggota Masyarakat Peduli Api (MPA), bagian dari Integrated Fire Management (IFM).

Dalam simulasi ini diperlihatkan berbagai peralatan seperti situation room, peralatan pemadam dan aksesorinya, Sambunesia (nozzle multifungsi dengan suntikan gambut), helikopter, motor, dan mobil patroli.

Direktur APP Group Dr. Soewarso mengungkapkan, bahwa perusahaan telah melatih lebih dari 700 anggota MPA di Sumatera. Selain memperkuat sistem pemadaman, APP Group juga mendorong program agroforestri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Hasil panen seperti jagung dan jeruk kami integrasikan ke dalam rantai pasok lokal agar manfaat ekonominya langsung dirasakan masyarakat. Target kami adalah menjadikan seluruh desa binaan sebagai pusat agroforestri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelasnya.

Kegiatan kunjungan diakhiri dengan pembagian juz ‘amma kepada siswa SDN Jadi Mulya sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan dan penguatan nilai-nilai spiritual di desa tersebut. (Rico)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini