OGAN KOMERING ILIR, KITOUPDATE.COM – SD Negeri (Sekolah Dasar Negeri) 12 Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dihadiri oleh Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pendidikan Dasar, Kemendikdasmen dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (Dirjen PAUD).
Kegiatan yang di gelar di SD Negeri 12 Kayuagung tersebut juga dihadiri oleh Enfira Yanuaristi, S.Pd,.M.Pd, Retno Wahyu Lestari, SE, selaku perwakilan Kemendikdasmen dan Dirjen Paud, Pendidikan dasar, dan Menengah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) OKI melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar, H. Tarmudik, S.Pd,.M.Si beserta Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru dan Tenaga Pendidik (Tendik) lainnya.
Kepala Sekolah SD Negeri 12 Kayuagung, Verra Lesmana, S.Pd,.M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan MPLS merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan disekolahnya.
“MPLS merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan di SD N 12 Kayuagung ini dan juga merupakan bagian yang tak terpisahkan sebagai budaya dan kearifan lokal yang ada di Sekolah ini, akan tetapi juga tiap tahunnya mekanisme kegiatan harus tetaplah merujuk pada arahan Kemendikdasmen” ujar Verra. Senin (14/07/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian kebijakan untuk mensukseskan program yang telah ditetapkan oleh Kemendikdasmen.
“Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya para guru dan Tendik yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat baik, sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik pula sesuai dengan prosedur yang ada” ungkap Verra.
Sementara itu perwakilan Kemendikdasmen dan Dirjen Paud, Enfira Yanuaristi S.Pd,.M.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah benar dan terintegrasi dengan program dari Direktorat Jenderal PAUD.
“Kegiatan yang diselenggarakan oleh di SD N 12 Kayuagung ini diselenggarakan dengan pendekatan yang ramah anak dan berfokus pada pengenalan lingkungan sekolah, nilai-nilai positif, serta penyesuaian diri siswa baru terhadap lingkungan sekolah yang baru, sesuai dengan arahan dari Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen, dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut” jelas Enfira.
Hal senada juga diungkapkan oleh Retno Wahyu Lestari, SE yang menjelaskan bahwa MPLS tahun ajaran baru ini mengusung konsep yang baru dan tetap memperhatikan kearifan lokal setempat.
“Kegiatan MPLS disetiap daerah tentulah berbeda-beda, baik cara pelaksanaan, konsep acara dan sebagainya sesuai dengan kearifan lokal masing-masing, ini mencerminkan dunia pendidikan menjunjung tinggi nilai kebhinekaan dan kami sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh dinas pendidikan kabupaten OKI dengan antusiasnya dalam mensukseskan kegiatan MPLS yang dilaksanakan secara serentak pada hari ini” tegas Retno.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan OKI melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (Kabid SD), H. Tarmudik, S.Pd,.M.Si menyatakan bahwa tahun ajaran baru kali ini mengusung konsep “MPLS Ramah”.
“Konsep ini bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi murid baru dan hal ini sejalan dengan Surat Edaran Kemendikdasmen tentang pelaksanaan MPLS Ramah” terang H. Tarmudik.
MPLS bertujuan untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah, membangun karakter positif, serta memperkenalkan berbagai aspek sekolah seperti program, sarana, dan cara belajar.
“Kegiatan MPLS ini mencakup pengenalan lingkungan fisik sekolah, pengenalan guru dan staf, kegiatan pengenalan kurikulum, permainan edukatif, serta kegiatan membangun karakter dan kerjasama antar siswa”lanjut H. Tarmudik.
Ia kembali menjelaskan bahwa kegiatan MPLS ini tidak terlepas dari Integrasi dengan Direktorat Jenderal PAUD.
Integrasi ini berarti bahwa MPLS di SD ini akan mengacu pada panduan dan arahan dari Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dalam hal metode pelaksanaan, materi, dan pendekatan yang ramah anak.
“Karena ini adalah SD, MPLS juga berperan dalam membantu transisi anak-anak dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ke jenjang SD, memastikan adaptasi yang mulus dan menyenangkan” pungkas H. Tarmudik. (Hendri)