Beranda Ogan Kemering Ilir Harga Karet di Sumsel Turun Rp 181 per Kilogram, Ini Penjelasan Kadisbunnak...

Harga Karet di Sumsel Turun Rp 181 per Kilogram, Ini Penjelasan Kadisbunnak OKI

32
0
OGAN KOMERING ILIR, KITOUPDATE.COM – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Bidang Penyuluhan, Pengolahan, dan Pemasaran merilis harga indikasi karet SGX SICOM per kilogram untuk Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan kadar karet kering (KKK) pada tanggal 20 Oktober 2025.
Harga karet mengalami Penurunan sebesar Rp. 181 per kilogram dibandingkan hari sebelumnya, 17 Oktober 2025, penurunan ini mengacu pada harga FOB 100% berdasarkan data dari Singapore Commodity.
Berikut rincian harga indikasi karet berdasarkan kadar karet kering (KKK) per 20 Oktober 2025:
•KKK 100%: Rp. 28.078,-
•KKK 70%: Rp. 19.654,-
•KKK 60%: Rp. 16.846,-
•KKK 50%: Rp. 14.039,-
•KKK 40%: Rp. 11.321,-
•KKK 30%: Rp. 8.423,-
Harga yang ditetapkan ini sendiri belum termasuk potongan biaya produksi.
Dengan adanya penurunan harga karet ini Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Kadisbunnak) OKI, Dedy Kurniawan, S.STP., M.Si., berharap agar para petani tetap semangat dan tidak patah asa di tengah berbagai tantangan seperti fluktuasi harga global dan hambatan ekspor yang memengaruhi pendapatan mereka.
“Ini merupakan hal yang biasa terjadi dalam dunia perdagangan, akan tetapi ini bukanlah suatu harga tetap dan kapan saja dak setiap waktu bisa berubah, jadi seluruh sahabat tani karet jangan risau tetap semangat dan terus lakukan yang terbaik pada pertanian karetnya” ungkap Dedy. Senin (20/10/2025).
Kadisbunnak OKI menjelaskan bahwa banyak faktor yang menjadi penyebab penurunan harga antara lain:
– Penurunan pasokan karet dari negara-negara produsen utama, termasuk Indonesia, menjadi salah satu faktor penekan.
– Fluktuasi harga karet di pasar global ikut memengaruhi harga di tingkat petani.
– Hambatan dalam proses ekspor juga berkontribusi pada anjloknya harga.
“Tentu saja kondisi ini akan berdampak bagi para petani dan dapat menekan pendapatan petani karena harga jual getah karet di tingkat petani cenderung rendah,
Sedangkan harapan rekan-rekan petani tentu saja  harga karet dapat terus membaik agar kesejahteraan dan taraf hidup mereka terus meningkat” tegas Dedy
Meskipun menghadapi situasi sulit, Kadisbunnak OKI mengimbau para petani untuk tetap bersemangat dan tidak menyerah.
“Penurunan harga bukanlah alasan untuk berhenti, tetapi justru menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama dan Kami juga tidak henti-hentinya berharap dan mendorong rekan-rekan petani untuk menjaga kualitas getah karet agar tetap kompetitif di pasar global.” pungkas Dedy. (Hendri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini