Beranda Musi Banyuasin Ledakan Mengejutkan di Lokasi Pengeboran PT Pertamina Mangun Jaya: Warga Trauma, Desak...

Ledakan Mengejutkan di Lokasi Pengeboran PT Pertamina Mangun Jaya: Warga Trauma, Desak Peninjauan Izin

10
0

MUSI BANYUASIN, KITOUPDATE.COM – Ledakan keras disertai kepulan asap mengejutkan warga RT 21 RW 07 Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Kamis malam (24/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Sumber ledakan berasal dari lokasi pengeboran milik PT Pertamina.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini memicu kepanikan luar biasa dan meninggalkan trauma mendalam bagi warga. Lokasi pengeboran yang berada di tengah permukiman padat semakin memperkuat kekhawatiran warga atas potensi kebakaran atau semburan gas beracun di kemudian hari.

Beberapa saat pascakejadian, puluhan warga mendatangi lokasi untuk meminta penjelasan dari pihak Pertamina. Namun hingga Jumat (25/7/2025), belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan BUMN tersebut.

“Kami takut. Ini bukan main-main, ini pengeboran minyak. Ledakan semalam membuat anak-anak menangis ketakutan. Kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apakah tempat ini masih aman,” ujar salah satu warga kepada tim liputan, Jumat (25/7/2025).

Dalam pertemuan dengan warga, perwakilan Teknik Operation PT Pertamina bernama Anggi mengakui adanya semburan gas, namun menegaskan bahwa hal tersebut bukan semburan berbahaya karena sudah dalam penanganan mitigasi.

“Yang terjadi adalah proses killing well karena tekanan di sumur berkurang. Kami pompakan fluida untuk menormalkan tekanan. Semburan kali ini memang agak tinggi, tapi tidak berbahaya dan sudah terkendali,” jelas Anggi, sebagaimana terekam dalam video warga.

Terkait keluhan warga soal bau gas menyengat, Anggi menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan menggunakan detektor gas dan tidak ditemukan indikasi keberadaan gas berbahaya.

Namun, penjelasan tersebut belum mampu meredakan kecemasan warga. Mereka menilai insiden ini tidak bisa dianggap sepele.

“Yang kami rasakan adalah ketakutan. Kami bukan insinyur, bukan ahli tambang. Yang kami tahu, minyak dan gas itu mudah terbakar. Apakah ada jaminan tidak akan terjadi kebakaran atau semburan gas beracun?” ucap seorang warga dalam forum dialog yang digelar di lokasi.

Warga juga mengkritisi keberadaan lokasi pengeboran yang dinilai terlalu dekat dengan permukiman. Mereka mendesak pihak berwenang untuk meninjau ulang izin operasional yang telah diberikan kepada PT Pertamina di kawasan tersebut.

“Kami minta pemerintah dan instansi terkait segera mengevaluasi dan meninjau ulang izin pengeboran ini. Jangan tunggu sampai ada korban jiwa. Trauma sudah kami rasakan, sekarang kami butuh perlindungan,” tegas warga lainnya.

Peristiwa ini menambah kekhawatiran publik terhadap aktivitas pertambangan migas yang terlalu dekat dengan pemukiman. Warga mendesak agar ada langkah konkret dari seluruh pihak terkait untuk menjamin ketenangan, kesehatan, dan keselamatan masyarakat di sekitar wilayah operasional migas.
(Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini